Allôh sub-hânahû wa ta’âlâ memiliki sifat-sifat mulia sebanyak 99 nama yang disebutkan dalam Al Qur’ân, tetapi dalam hadis-hadis Rosûlu ‘llôh solla ‘llôhu ‘alaihi wa sallam menyebutkan sifat-sifat mulia Allôh lainnya seperti Allôh itu Maha Indah. Berikut ini kami kutibkan hadis-hadis dan ayat-ayat yang menunjukkan sifat dan af’alu llôh yang menyatakan demikian itu.
Rosûlu ‘llôh saw. Bersabda :
1. اِنَّﺍﷲَ تَعَالَى ﺠﻣﻳﻞٌ ﻳﺤﺏُّ ﺍﻟﺠﻣﺎﻝَ
”Sesungguhnya Allôh itu Maha Indah, Dia mencintai keindahan.” (Sohîhu ‘l Imâm Muslim, Sunanu ‘tTurmuziy dari Ibnu Mas’ûd. Ath Thobarôniy fi ‘l Kabîr, dari Abu Umâmah, Al Hâkim dari Ibnu Umar)
2. اِنَّﺍﷲَ ﺠﻣﻳﻞٌ ﻳﺤﺏُّ ﺍﻟﺠﻣﺎﻝَ وَيُحِبُّ اَثرََ
نِعْمَتَهُ عَـلَى عَـبْدِهِ وَيَبْغَضُ الْبُؤْسَ وَالتَّبَاﺅُسَ
“Sesungguhnya Allôh itu Maha Indah, Dia mencintai keindahan, Dia senang melihat penampakan nikmat-Nya pada hamba-Nya dan Dia membenci kesengsaraan dan saling menyengsarakan” (Syu’abu ‘lîman oleh Baihaqiy dari Abû Sa’îd)
3. اِﻦَّ ﺍﷲَ تَعَالَى ﺠﻣﻳﻞٌ ﻳﺤﺏُّ ﺍﻟﺠﻣﺎلَ وَيُحِبُّ مَعَالِيَ الأخْلاق وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا
“Sesungguhnya Allôh Ta’âlâ itu Maha Indah, Dia mencintai keindahan, mencintai kemuliaan akhlak dan membenci kerendahannya.” (Ath Thobarôniy dalam Ausath dari Jâbir)
Allôh Maha Indah dan Dia mencintai keindahan, tidak bermakna pasif. Tetapi memiliki makna aktif. Tidak seperti yang kita saksikan dalam sikap hidup manusia yang menyatakan mencintai keindahan. Mereka suka melihat dan menyaksikan keindahan tetapi tidak berusaha untuk menciptakan keindahan bahkan ada yang tidak mau melestarikan keindahan dan memeliharanya malah di antara manusia ada yang merusak keindahan.
Nah Allôh sub’hânahû wa ta’âlâ menciptakan keindahan di alam semesta ini. Segalanya bersifat teratur dan seimbang tidak ada yang sumbang dan timpang. Alam langit yang indah itu diperindah dengan panorama yang mempesona bagi tiap orang yang memiliki perasaan halus dan jiwa peka terhadap keindahan.
Marilah kita perhatikan Firman Allôh berikut ini :
1. ﺍِِﻨَﺎﺰَﻴﻨﺎﺍﻠﺳﻣﺎﺀَﺍﻠﺩّﻨﻴﺎ ﺒﺯﻳﻧﺔِ ﻦِﺍﻠﻛوَاﻛﺏِ.
“Sesungguhnya kami telah mengindahkan (menghiasi) langit dunia dengan hiasan bintang bintang”. (QS As Sôffât 37 : 6).
2. ﻮَﺯَﻳﻧﺎﺍﻠﺳمَآﺀَﺍﻠﺩُّﻧﻳﺎ ﺒﻣﺼﺎﺒﻳﺢَ ﻮَﺤﻓﻅﺎ ﺫ ﻠﻙَ ﺘﻗﺩِﻳﺭُﺍﻠﻌﺯِيْزِﺍﻠﻌَﻠِﻳْﻡِ
“…dan kami perindah (hiasi) langit dunia dengan bintang-bintang dan pemeliharaannya. Demikian itu ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Pandai”. (QS Fussilat 41 : 12)
3. ﻮََﻠﻗﺩْ ﺠﻌﻠﻧﺎ ﻔﻲﺍﻠﺳمَآﺀِ ﺒﺭُﻮْﺠﺎ ﻮَّﺰَﻳﻧﺎهاﻠﻠﻧﺎﻆﺭِﻳﻥَ
“Dan sungguh Kami menjadikan bintang di langit dan Kami telah mengindahkannya (menghiasinya) bagi orang-orang yang memperhatikannya”. (QS Al Hijr 15 : 16)
4. ﺍَﻔـﻠﻡْ ﻴﻧﻅﺭُﻮْﺍﺍِﻠﻰﺍﻠﺳمآﺀِ ﻔـﻮْﻘﻬﻡْكَيْفَ بَنَيْنِاهَاوَزَيَّنَّاهَاوَمَالَهَامِنْ فُـرُوْجٍ
“Maka apakah mereka tidak melihat ke langit di atas mereka betapa Kami memba- ngunnya dan menghiasinya (memper- indahnya) dan tidak ada padanya keretakan”. (QS Qôf 50 : 6).
5. ﻠﻗدْ ﺨﻠﻗﻧﺎﺍلاِﻨﺳﺎﻦَ ﻔﻲْﺍَﺤﺳﻥِ ﺘﻘﻭِﻳﻡٍٍ
“Sungguh Kami telah mencipta manusia seindah-indah bentuk (fî ahsani taqwîm)”. (QS At Tîn 95 : 4).
6. أفَلا يَنْظُرُوْنَ إلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلٍقَتْ
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta, bagaimana ia dicipta ?”. (Q.Sûroh Al Ghôsyiah 88 : 17.
7. الذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمَوَاتٍ طِبَاقا مَا تَرَى فِيْ حَلْقِ الرَّحْمنِ
مِنْ تَفوُتٍ فَارْجِعِ البَصَرَهَلْ تَرَى مِنْ فُطُوْرٌ
“Yang mencipta tujuh langit berlapis-lapis, engkau tidak melihat pada ciptaan Allah yang Maha Pengasih sesuatu yang tidak seimbang, maka ulangilah melihatnya, apa engkau engkau melihat cacat ?.” Kemudian kembalilah melihatnya dua kali, niscaya penglihatanmu kembali kepadamu dengan hina dan terbatas”. (QS Al Mulk 67 : 3 - 4)
Pernyataan Allah tentang keindahan yang Dia cipta itu bukan sekedar khobar atau berita yang cukup hanya didengar atau dinikmati, tetapi wajib diperhatikan dan dipelajari. Allah swt menyuruh manusia untuk mempergunakan akalnya memikirkan ciptaan-ciptaanya agar mereka sampai kepada kenyataan bahwa alam ini benar-benar ciptaan Allah bersama dengan keindahannya.
Dan bagi para ahli astronomi atau ahli falak mereka akan keasyikan, terpesona berjam-jam mengamati alam langit itu dengan teropong bintang, bahkan ketika ditemukan alat baru yang jangkauannya lebih jauh, kemudian ditemukan bintang baru mereka akan lebih terpesona bahkan terpukau oleh ciptaan Allah itu. Oleh karena itu Allah swt menyatakan dengan firmannya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”.
(Ulu ‘l albab; pemilik akal yang jernih) ialah mereka yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, bersimpuh ataupun berbaring dan mereka bertafakkur (memikirkan) kejadian angkasa dan bumi, (kemudian berdoa) “ Ya Tuhan kami, tidaklah engkau ciptakan semua ini dengan percuma, maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari adzab neraka” (QS: Ali Imran 3 : 191).
Mari kita jaga keindahan yang telah dianugerahkan Alloh untuk kita hamba-Nya, untuk kemaslahatan kita, dan anak cucu kita. Dan jangan kita terpedaya hanya untuk kesenangan semu semata tanpa berfikir.
“Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak [kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan perusahaan mereka] di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya” (QS Ali-Imran 3: 196-197).
memang banyak yg menyukai keindahan tetapi sekaligus perusak keindahan itu sendiri.
BalasHapus