Sabtu, 12 Februari 2011

CAHAYA NAN SEJUK


Oleh:  Hanif Adzhar Abd. Rahim ibn Abd. Razaq

Untaian Puisi ini sebagai penghormatanku pada-mu yaa Rasulullah saw dan
Untaian RINDU kami pada-mu yaa, Rasul.


Alam berwarna hitam terasa amat gelap
Gulita menyelimuti bumi, pengap
Bintang gemintang di langit, lenyap
Bulan tidur di malam panjang, senyap.


Ke manakah sinar, putihnya cahaya
‘Lah lama mereka pergi entah kemana
Tak diketahui tempat bersemayamnya
Lelap-lelap, semuanya tidur lelap.

Semua menanti kapan lahir sang matahari
Yang akan menyinari kegelapan bumi
Hingga tenteramlah jiwa, tenanglah hati
Alam terang dan tersenyum berseri-seri.

Tiba-tiba meledak suara gemuruh
Di padang pasir yang tak berpengaruh
Tersisih di pinggir benua nan jauh
Lalu mengejutkan dunia menyeluruh.

Bergerak maju melewati lima benua
Menyeberangi ombak tujuh samudera
Telah lahir seorang Nabi akhir masa
Namanya tercatat dalam kitab-kitab mulia.

Firman-firman Tuhan petunjuk manusia.
Telah memuat ramalan kelahirannya,
Taurat Nabi Musa dan Injil Nabi Isa.
Muhamad atau Ahmad, terpujilah namanya.

Selamat datang Rasulu ‘llah di akhir zaman
Kami siap menyambutmu dengan iman
Kami siap menbantumu dalam perjuangan
Menyebarkan ajaranmu kami sanggup berkorban.

Kami telah melihat wajahmu penuh cahaya.
Engkau akan menyinari persada dunia
Dengan ajaranmu pembawa putihnya bendera
Perdamaian hendak kau ratakan di bumi raya.

Selamat datang utusan Allah berwajah mulia
Engkau dikirim untuk semua umat manusia
Engkau rahmat penyejuk hati bumi seluruhnya
Gerak langkahmu dan jiwamu hadiah untuk kita.

Selamat datang bulan purnama, penuh cahaya
Kami menantikanmu enam abad lamanya
Sejak Isa ‘alaihi ’ssalam meninggalkan kami semua
Dan para ‘ulama mereka telah lumpuh tak berdaya.

Bimbinglah kami ke jalan yang lurus lagi mulia
Dengan risalah Allah Ta’ala yang engkau bawa
Agar kami selamat dalam kehidupan di dunia
Sampai kami hadir di hadirat Tuhan yang Esa.

Kami yakin jalan agama Allah satu-satunya
Yang dapat menghantar cita seluruh manusia
Memperoleh kedamaian jiwa raga di dunia
Terbebas azab Tuhan dan memasuki surga.

Surabaya, 18 Robi’ul Awwal 1423; 21 Mei 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar