Jumat, 29 April 2011

Alasan Berdzikir

http://baguse-rek.blogspot.com/
[MSB]    Allah SWT memerintahkan berdzikir kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dengan berdzikir, kita akan menjadi bagian dan orang-orang yang beriman itu. Semakin kuat iman, makin hebat pula dzikir kita kepada Allah SWT. Orang yang tidak beriman pun tidak akan memiliki keinginan berdzikir.


أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الأمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. [QS Al Hadid (57): 16].

 
Allah mempersiapkan pengampunan dosa dan ganjaran yang mulia bagi Muslimin dan Muslimat yang berdzikir. Dzikir kepada Allah SWT juga menjadi alat untuk menghapus dosa. Kita semua memiliki dosa, sehingga kita juga memerlukan dzikir untuk menghapusnya. Seperti difirmankan dalam Surat [Al-Ahzab (33) : 35].
 إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”

Pentingnya berdzikir juga diungkap dalam hadis, dan Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya bagi tiap-tiap sesuatu ada pengilapnya (pembersihnya). Sesungguhnya pengilap hati adalah dzikrullah.” (HR Ibnu Abidunya dan Baihaqi dan niwayat Said bin Sinan. Lihat At Targhib wat Tarhib juz 11 hal 243).”
Dengan hati yang bersih, kita akan mudah mengakses hidayah Allah SWT. Lebih jauh lagi, dzikir juga membawa ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan hidup. Sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam firman-Nya,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. lngatlah hanya dengan berdzikir hati menjadi tenteram.” [QS Ar Ra’du (13): 38]
Kita bahagia mencintai ayah, ibu, anak-anak, suami ata istri. Subhanallah bahagianya saat kita bias mencintai Yang Menciptakan Cinta itu; Maha Cinta
Dengan berdzikir, kita juga berarti mengundang rahmat Allah SWT dan doa para malaikat. Allah SWT juga akan menyelamatkan orang yang berdzikir dari kegelapan, kedzaliman, serta maksiat, menuju cahaya-Nya. Hadis dari Abu Hurairah dan Abu Said Al Khudri menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidaklah duduk suatu kaum yang berdzikir menyebut nama Allah melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat, dipenuhi mereka oleh rahmat Allah SWT dan diberi ketenangan kepada mereka, juga Allah SWT menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim, Tirmidzi, dan lbnu Majah).
 
Dzikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi serta membangkitkan selera ibadah dan akhlak mulia. Dzikir juga menjadi benteng dan gangguan setan. Dengan berdzikir, peluang kita untuk mendapatkan husnul khatimah juga semakin terbuka.
 
lnilah di antara alasan dan hikmah yang mendorong kita untuk terus-menerus berdzikir. Karena itulah dzikir menjadi ibadah yang bisa dilakukan kapan pun, di manäpun, dan dalam kondisi bagaimanapun. Selama berdzikir, selama itu pula kita bersama Allah SWT. Imam Suyuti berkata, “Berdzikirlah kalian terus-menerus kepada Allah SWT, jangan sekalipun meninggalkannya. Sesungguhnya dzikir itu seperti raja yang akan menundukkan hatimu untuk taat kepada-Nya”.
(Ust. Muhammad Arifin Ilham) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar