Sabtu, 06 Agustus 2011

Jin, Syetan dan Iblis


[MSB]  Anda pasti sudah pernah mendengar Hadist ini. Hadist ini banyak dikutip para Da’i  menjelang bulan Ramadhan dan selama pelaksanaan puasa Ramadhan. Hadist tersebut berbunyi:


إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِين (رواه البخاري، رقم 3277 ومسلم، رقم 1079، وعند النسائي، رقم 2106 وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ.


"Jika telah masuk bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu jahanam ditutup, dan setan-setan diikat." [HR. Bukhari, no. 2277, Muslim, no. 1079. Dalam riwayat Nasa'i, no. 2106, disebutkan, 'Dan setan pembangkang diikat.']

Tetapi apakah maksiat dan kemungkiran otomatis hilang dari muka bumi?? Ya, tidak diragukan lagi bahwa setan masih dapat membisikkan manusia di bulan Ramadhan dan masih dapat melakukan sihir di bulan Ramadhan. Akan tetapi tidak diragukan lagi bahwa semua itu berkurang dibanding selain Ramadhan. Hal ini bukan berarti pengaruh mereka tidak ada sama sekali, akan tetapi hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh mereka menjadi lemah dan tidak dapat melakukan apa yang dapat mereka lakukan pada selain Ramadhan.

          Selain Setan dan Iblis, yang selain membangkang terhadap perintah Allah (juga bersumpah untuk menjerumuskan anak Adam agar dapat menemaninya di Neraka) kita juga mengenal Jin. Apakah perbedaan diantara ketiganya, inilah jawabnya.

Jin adalah suatu makhluk yang hidup di alam tersendiri yang bukan alam manusia dan bukan pula alam malaikat. Jin bisa melihat manusia tetapi manusia tidak dapat melihat jin (dalam wujud aslinya) kecuali Nabi.
Allah berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ لا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ

“Sesungguhnya ia dan kawan-kawannya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.[Qs. Al-A’raf: (7) : 27]

Jin diciptakan oleh Allah dari api. Allah berfirman:
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ

“Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” [QS. Al-Hijr (15) : 27].

syaitan ialah jin yang durhaka. Dinamakan syetan karena durhaka dan memberontak kepada perintah Allah Ta’ala. Dan Iblis adalah biangnya syetan. Namun apakah iblis ini merupakan cikal bakal (nenek moyang) jin? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa: “Iblis merupakan cikal bakal jin.” (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyah jid. IV)

Yang jelas, Al-Qur’an al-Karim mengatakan:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلا

“Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Rabbnya.” [QS. Al-Kahfi (18) : 50].

Istilah syaitan juga kadang disebutkan untuk memberikan sifat kepada manusia dan jin yang durhaka dan suka mengganggu manusia lain.

Allah berfirman:
“Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” [QS. An-Nas: 4-6].

Ringkasan dari buku ‘Alam al-Jin wasy Syayathin, karya Syaikh Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar, hal. 11-18.

2 komentar:

  1. salam ramadhan, bung Bagus

    Iblis, Setan dan Ramadhan sejak dulu telah menjadi bahan pembicaraan yang populer. Sebabnya... adalah kemampuan setan ini yg luar biasa. Sudah diikat di neraka tetapi masih juga mampu membisiki hati manusia untuk berbuat kejahatan. Mungkin perbuatan jahat yang dilakukan oleh manusia itu bukannya berasal dari setan tapi dari manusia itu sendiri???

    BalasHapus
  2. @bianglala79:
    Insya Allah demikian, tanpa gangguan syetan-pun manusia memiliki kemampuan untuk berbuat kejahatan.

    BalasHapus