Senin, 18 Juli 2011

Benarkah Doaku Tak Dikabulkan ???


[MSB]  Dalam sebuah artikel yang berjudul Benarkah doamu yang dikabulkan? Disebutkan bahwa, mungkin bukan doa kita yang dikabulkan Allah. Mungkin apa yang terjadi pada diri kita adalah karena doa Orang tua kita, istri kita, anak kita, keluarga kita atau orang-orang yang menyayangi kita. Nah, pertanyaan yang kemudia timbul adalah, banyak orang yang berdoa, tetapi tidak juga dikabulkan oleh Rabbul Izzati. Benarkah doaku tidak dikabulkan???

Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur’an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Adapun salah satu ayat yang membicarakan masalah ter­sebut adalah:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebe­nar­­an.” [QS. Al-Baqarah (2): 186).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, Allah itu dekat kepada setiap orang. Dia Maha Mengetahui keinginan, perasaan, pikiran, kata-kata yang diucapkan, bisikan, bahkan apa saja yang tersembunyi dalam hati setiap orang. Dengan demikian, Allah Mende­ngar dan Mengetahui setiap orang yang berpaling kepada-Nya dan berdoa kepada-Nya. Inilah karunia Allah kepada manusia dan sebagai wujud dari kasih-sayang-Nya, rahmat-Nya, dan kekuasaan-Nya yang tiada batas.

Allah memiliki kekuasaan dan pengeta­huan yang tiada batas. Dialah Pemilik segala sesuatu di seluruh alam semesta. Setiap makh­luk, setiap benda, dari orang-orang yang tam­paknya paling kuat hingga orang-orang yang sangat kaya, dari binatang-binatang yang sangat besar hingga yang sangat kecil yang mendiami bumi, semuanya milik Allah dan semuanya berada dalam kehendak-Nya dan pegaturan-Nya yang mutlak.

Seseorang yang beriman terhadap kebenar­an ini dapat berdoa kepada Allah mengenai apa saja dan dapat berharap bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya. Misalnya, sese­orang yang mengidap penyakit yang tidak dapat disembuhkan tentu saja akan berusaha untuk melakukan berbagai macam pengo­batan. Namun ketika mengetahui bahwa hanya Allah yang dapat memberikan kesehat­an, lalu ia pun berdoa kepada-Nya memohon kesembuhan. Demikian pula, orang yang mengalami ketakutan atau kecemasan dapat berdoa kepada Allah agar terbebas dari keta­kutan dan kecemasan. Seseorang yang meng­hadapi kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan dapat berpaling kepada Allah untuk menghilangkan kesulitannya. Seseorang dapat berdoa kepada Allah untuk memohon berbagai hal yang tidak terhitung banyaknya seperti untuk memohon bimbingan kepada jalan yang benar, untuk dimasukkan ke dalam surga bersama-sama orang-orang beriman lainnya, agar lebih meyakini surga, neraka, Kekuasaan Allah, untuk kesehatan, dan seba­gainya. Inilah yang telah ditekankan Rasu­lullah saw. dalam sabdanya:

“Maukah aku beritahukan kepadamu suatu senjata yang dapat melindungimu dari keja­hatan musuh dan agar rezekimu bertam­bah?” Mereka berkata, “Tentu saja wahai Ra­su­lul­lah.” Beliau bersabda, “Serulah Tuhan­mu siang dan malam, karena ‘doa’ itu meru­pakan senjata bagi orang yang ber­iman.”

Namun demikian, terdapat rahasia lain di balik apa yang diungkapkan dalam al-Qur’an yang perlu kita bicarakan dalam masalah ini. Sebagaimana Allah telah menyatakan dalam ayat:

وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا

 “Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan manusia itu tergesa-gesa.” [QS. Al-Isra’ (17) : 11].

Tidak setiap doa yang dipanjatkan oleh manusia itu bermanfaat. Misalnya sese­orang memohon kepada Allah agar diberi harta dan kekayaan yang banyak untuk anak-anaknya kelak. Akan tetapi Allah tidak melihat kebaikan di dalam doanya itu. Yakni, kekaya­an yang banyak itu justru dapat mema­lingkan anak-anak tersebut dari Allah. Dalam hal ini, Allah mendengar doa orang tersebut, meneri­manya sebagai amal ibadah, dan me­ngabul­kannya dengan cara yang sebaik-baik­nya. Sebagai contoh lainnya, seseorang berdoa agar tidak terlambat dalam memenuhi per­janjian. Namun tampaknya lebih baik baginya jika ia sampai di tujuan setelah waktu yang ditentu­kan, karena ia dapat bertemu dengan sese­orang yang memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk kehidupan yang abadi. Allah mengetahui masalah ini, dan Dia me­nga­bulkan doa bukan berdasarkan apa yang dipikirkan orang itu, tetapi dengan cara yang terbaik. Yakni, Allah mendengar doa orang itu, tetapi jika Dia melihat tidak ada kebaikan dalam doanya itu, Dia memberikan apa yang terbaik bagi orang itu. Tentu saja hal ini merupakan rahasia yang sangat penting.

Ketika doa tidak dikabulkan, orang-orang tidak menyadari tentang rahasia ini, mereka mengira bahwa Allah tidak mendengar doa mere­ka. Sesungguhnya hal ini merupakan keyakinan orang-orang bodoh yang sesat, karena

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

“Allah itu lebih dekat kepada manusia daripada urat lehernya sendiri.” [QS. Qaaf (50) : 16).

Dia Maha Mengetahui perkataan apa saja yang diucap­kan, apa saja yang dipikirkan, dan peristiwa apa saja yang dialami seseorang. Bahkan ketika seseorang tertidur, Allah mengetahui apa yang ia alami dalam mimpi­nya. Allah adalah Yang menciptakan segala sesuatu. Oleh karena itu, kapan saja seseorang berdoa kepada Allah, ia harus menyadari bahwa Allah akan menerima doanya pada saat yang paling tepat dan akan memberikan apa yang terbaik baginya.

Doa, di samping sebagai bentuk amal ibadah, juga merupakan karunia Allah yang sangat berharga bagi manusia, karena melalui doa, Allah akan memberikan kepada manusia sesuatu yang Dia pandang baik dan berman­faat bagi dirinya. Allah menyatakan penting­nya doa dalam sebuah ayat:

قُلْ مَا يَعْبَأُ بِكُمْ رَبِّي لَوْلا دُعَاؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًا

“Katakanlah: ‘Tuhanku tidak mengindah­kan kamu, andaikan tidak karena doamu. Tetapi kamu sungguh telah mendustakan-Nya, karena itu kelak azab pasti akan menim­pamu’.” [Q.s. Al-Furqan (25) : 77].


Sumber: Harun Yahya, Beberapa Rahasia Alqur-an.


12 komentar:

  1. kadang tidak semua doa dikabulkan, terlebih bila itu bukan yg terbaik utk kita.

    BalasHapus
  2. Benar sekali Mbak, tapi sering kali kita lantas menjadi berputus asa untuk berdoa, karena merasa tidak pernah dikabulkan.

    Salam Takzim.

    BalasHapus
  3. Salam alaikum, Mas Bagus yang dirahmati Allah.. :)
    Setuju, Mas.. setiap Allah berjanji, pasti ditepati (tidak seperti janji manusia ya?! hehehe).

    Dalam kaitan dengan doa.. Allah sudah berjanji setiap doa pasti dikabulkan, tapi dengan catatan bagaimana cara dan waktu pengabulannya itu semata-mata terserah Allah, bukan terserah orang yang berdoa. <-- ini yang sering dilalaikan orang ya...?!

    Sependapat juga dengan kalimat Mas di atas {tidak setiap doa yang dipanjatkan manusia itu bermanfaat}. Oleh sebab itu, Allah Yang Maha Mengetahui akan menahan pengabulan doa yang mudarat semacam itu.

    Dalam kitab Al-Hikam disebutkan justru "penolakan" Allah itu juga merupakan "pemberian." Artinya, ya..tetap dikabulkan juga karena hakikat permintaan, pasti yang baik-baik, maka diberikan kebaikan oleh Allah dalam bentuk penahanan yang buruk-buruk atas manusia yang berdoa. Allahua'lam. Salam persaudaraan selalu. ^_^

    BalasHapus
  4. @MUXLIMO:
    Wa 'alaikum salam, setuju dengan yang anda sampaikan. Yang terpenting jangan pernah bosan berdoa, paling tidak jika doa kita belum dikabulkan, hal itu kita lakukan untuk berkomunikasi dengan-Nya.

    wallahu a'lam, Salam Takzim.

    BalasHapus
  5. Allah dapat mengabulkan doa hamba-hambanya, tanpa pilih2 ini krn doa si orang tua atau krn ini doa si "A"

    BalasHapus
  6. @r10:
    Terkabulnya doa memiliki syarat yang harus dipenuhi. Juga kehendak Allah karena Dia-lah yang tahu akan kebaikan doa bila terkabul).

    Wallahu a'lam.
    Salam Takzim.

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum..
    Kalo menurut versi saya..Bukan do'a kita tidak dikabulkan oleh Allah. Tetapi Allah hanya ingin mendengar kita mengulang kata-kata indah yang diserukan kepada-Nya berulang-ulang.
    Kalau semua do'a kita dikabulkan setiap selesai berdo'a, berapa persen kemungkinan kita akan mengulang kata-kata indah [yang kita panjatkan dalam do'a-do'a] tersebut..
    Alah itu Maha Penyuka Pujian. Pada akhirnya do'a kita akan terkabulkan, walau dalam bentuk yang tidak sama seperti yang kita inginkan..

    Tapi itu pendapat pribadi saja pak Bagus.. :)
    Senang masih bisa melihat syi'ar Islam..

    BalasHapus
  8. ups salah ketik sedikit --> koreksi: ALLAH itu Maha Penyuka Pujian.. bukan Alah..

    BalasHapus
  9. @Dokter Gigi Gaul:
    Terima kasih Pak Dokter atas kunjungannya.

    Allah menyukai pujian, benar adanya. Tapi tanpa pujian manusia pun Allah itu sudah Maha Besar.

    Wallahu a'lam.

    BalasHapus