[MSB] Dalam sebuah artikel yang berjudul Benarkah
doamu yang dikabulkan? Disebutkan bahwa, mungkin bukan doa kita yang
dikabulkan Allah. Mungkin apa yang terjadi pada diri kita adalah karena doa
Orang tua kita, istri kita, anak kita, keluarga kita atau orang-orang yang
menyayangi kita. Nah, pertanyaan yang kemudia timbul adalah, banyak orang yang
berdoa, tetapi tidak juga dikabulkan oleh Rabbul Izzati. Benarkah doaku tidak
dikabulkan???
Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, dan
Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur’an bahwa Dia dekat dengan manusia
dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Adapun
salah satu ayat yang membicarakan masalah tersebut adalah:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي
فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا
بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu
memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.” [QS. Al-Baqarah (2): 186).
Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di
atas, Allah itu dekat kepada setiap orang. Dia Maha Mengetahui keinginan,
perasaan, pikiran, kata-kata yang diucapkan, bisikan, bahkan apa saja yang
tersembunyi dalam hati setiap orang. Dengan demikian, Allah Mendengar dan
Mengetahui setiap orang yang berpaling kepada-Nya dan berdoa kepada-Nya. Inilah
karunia Allah kepada manusia dan sebagai wujud dari kasih-sayang-Nya,
rahmat-Nya, dan kekuasaan-Nya yang tiada batas.
Allah memiliki kekuasaan dan pengetahuan
yang tiada batas. Dialah Pemilik segala sesuatu di seluruh alam semesta. Setiap
makhluk, setiap benda, dari orang-orang yang tampaknya paling kuat hingga
orang-orang yang sangat kaya, dari binatang-binatang yang sangat besar hingga
yang sangat kecil yang mendiami bumi, semuanya milik Allah dan semuanya berada
dalam kehendak-Nya dan pegaturan-Nya yang mutlak.
Seseorang yang beriman terhadap kebenaran
ini dapat berdoa kepada Allah mengenai apa saja dan dapat berharap bahwa Allah
akan mengabulkan doa-doanya. Misalnya, seseorang yang mengidap penyakit yang
tidak dapat disembuhkan tentu saja akan berusaha untuk melakukan berbagai macam
pengobatan. Namun ketika mengetahui bahwa hanya Allah yang dapat memberikan
kesehatan, lalu ia pun berdoa kepada-Nya memohon kesembuhan. Demikian pula,
orang yang mengalami ketakutan atau kecemasan dapat berdoa kepada Allah agar
terbebas dari ketakutan dan kecemasan. Seseorang yang menghadapi kesulitan
dalam menyelesaikan pekerjaan dapat berpaling kepada Allah untuk menghilangkan
kesulitannya. Seseorang dapat berdoa kepada Allah untuk memohon berbagai hal
yang tidak terhitung banyaknya seperti untuk memohon bimbingan kepada jalan
yang benar, untuk dimasukkan ke dalam surga bersama-sama orang-orang beriman
lainnya, agar lebih meyakini surga, neraka, Kekuasaan Allah, untuk kesehatan,
dan sebagainya. Inilah yang telah ditekankan Rasulullah saw. dalam sabdanya:
“Maukah aku beritahukan kepadamu suatu
senjata yang dapat melindungimu dari kejahatan musuh dan agar rezekimu bertambah?”
Mereka berkata, “Tentu saja wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Serulah
Tuhanmu siang dan malam, karena ‘doa’ itu merupakan senjata bagi orang yang
beriman.”
Namun demikian, terdapat rahasia lain di
balik apa yang diungkapkan dalam al-Qur’an yang perlu kita bicarakan dalam
masalah ini. Sebagaimana Allah telah menyatakan dalam ayat:
وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ
عَجُولا
“Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk
kebaikan. Dan manusia itu tergesa-gesa.” [QS. Al-Isra’ (17) : 11].
Tidak setiap doa yang dipanjatkan oleh
manusia itu bermanfaat. Misalnya seseorang memohon kepada Allah agar diberi
harta dan kekayaan yang banyak untuk anak-anaknya kelak. Akan tetapi Allah
tidak melihat kebaikan di dalam doanya itu. Yakni, kekayaan yang banyak itu
justru dapat memalingkan anak-anak tersebut dari Allah. Dalam hal ini, Allah
mendengar doa orang tersebut, menerimanya sebagai amal ibadah, dan mengabulkannya
dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebagai contoh lainnya, seseorang berdoa agar
tidak terlambat dalam memenuhi perjanjian. Namun tampaknya lebih baik baginya
jika ia sampai di tujuan setelah waktu yang ditentukan, karena ia dapat
bertemu dengan seseorang yang memberikan sesuatu yang lebih bermanfaat untuk
kehidupan yang abadi. Allah mengetahui masalah ini, dan Dia mengabulkan doa
bukan berdasarkan apa yang dipikirkan orang itu, tetapi dengan cara yang
terbaik. Yakni, Allah mendengar doa orang itu, tetapi jika Dia melihat tidak
ada kebaikan dalam doanya itu, Dia memberikan apa yang terbaik bagi orang itu.
Tentu saja hal ini merupakan rahasia yang sangat penting.
Ketika doa tidak dikabulkan, orang-orang
tidak menyadari tentang rahasia ini, mereka mengira bahwa Allah tidak mendengar
doa mereka. Sesungguhnya hal ini merupakan keyakinan orang-orang bodoh yang
sesat, karena
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
“Allah itu lebih dekat kepada manusia
daripada urat lehernya sendiri.” [QS. Qaaf (50) : 16).
Dia Maha Mengetahui perkataan apa
saja yang diucapkan, apa saja yang dipikirkan, dan peristiwa apa saja yang
dialami seseorang. Bahkan ketika seseorang tertidur, Allah mengetahui apa yang
ia alami dalam mimpinya. Allah adalah Yang menciptakan segala sesuatu. Oleh
karena itu, kapan saja seseorang berdoa kepada Allah, ia harus menyadari bahwa
Allah akan menerima doanya pada saat yang paling tepat dan akan memberikan apa
yang terbaik baginya.
Doa, di samping sebagai bentuk amal
ibadah, juga merupakan karunia Allah yang sangat berharga bagi manusia, karena
melalui doa, Allah akan memberikan kepada manusia sesuatu yang Dia pandang baik
dan bermanfaat bagi dirinya. Allah menyatakan pentingnya doa dalam sebuah
ayat:
قُلْ مَا يَعْبَأُ
بِكُمْ رَبِّي لَوْلا دُعَاؤُكُمْ فَقَدْ كَذَّبْتُمْ فَسَوْفَ يَكُونُ لِزَامًا
“Katakanlah: ‘Tuhanku tidak mengindahkan
kamu, andaikan tidak karena doamu. Tetapi kamu sungguh telah mendustakan-Nya,
karena itu kelak azab pasti akan menimpamu’.” [Q.s. Al-Furqan (25) : 77].
Sumber: Harun Yahya, Beberapa Rahasia
Alqur-an.
kadang tidak semua doa dikabulkan, terlebih bila itu bukan yg terbaik utk kita.
BalasHapusBenar sekali Mbak, tapi sering kali kita lantas menjadi berputus asa untuk berdoa, karena merasa tidak pernah dikabulkan.
BalasHapusSalam Takzim.
Salam alaikum, Mas Bagus yang dirahmati Allah.. :)
BalasHapusSetuju, Mas.. setiap Allah berjanji, pasti ditepati (tidak seperti janji manusia ya?! hehehe).
Dalam kaitan dengan doa.. Allah sudah berjanji setiap doa pasti dikabulkan, tapi dengan catatan bagaimana cara dan waktu pengabulannya itu semata-mata terserah Allah, bukan terserah orang yang berdoa. <-- ini yang sering dilalaikan orang ya...?!
Sependapat juga dengan kalimat Mas di atas {tidak setiap doa yang dipanjatkan manusia itu bermanfaat}. Oleh sebab itu, Allah Yang Maha Mengetahui akan menahan pengabulan doa yang mudarat semacam itu.
Dalam kitab Al-Hikam disebutkan justru "penolakan" Allah itu juga merupakan "pemberian." Artinya, ya..tetap dikabulkan juga karena hakikat permintaan, pasti yang baik-baik, maka diberikan kebaikan oleh Allah dalam bentuk penahanan yang buruk-buruk atas manusia yang berdoa. Allahua'lam. Salam persaudaraan selalu. ^_^
@MUXLIMO:
BalasHapusWa 'alaikum salam, setuju dengan yang anda sampaikan. Yang terpenting jangan pernah bosan berdoa, paling tidak jika doa kita belum dikabulkan, hal itu kita lakukan untuk berkomunikasi dengan-Nya.
wallahu a'lam, Salam Takzim.
@Sang Cerpenis bercerita:
BalasHapusThanks sudah berkunjung.
Jazzakillah.
Allah dapat mengabulkan doa hamba-hambanya, tanpa pilih2 ini krn doa si orang tua atau krn ini doa si "A"
BalasHapusmet siang
BalasHapus@r10:
BalasHapusTerkabulnya doa memiliki syarat yang harus dipenuhi. Juga kehendak Allah karena Dia-lah yang tahu akan kebaikan doa bila terkabul).
Wallahu a'lam.
Salam Takzim.
@Sang Cerpenis bercerita:
BalasHapusMet siang juga Mbak!
Semoga sehat selalu.
Assalamualaikum..
BalasHapusKalo menurut versi saya..Bukan do'a kita tidak dikabulkan oleh Allah. Tetapi Allah hanya ingin mendengar kita mengulang kata-kata indah yang diserukan kepada-Nya berulang-ulang.
Kalau semua do'a kita dikabulkan setiap selesai berdo'a, berapa persen kemungkinan kita akan mengulang kata-kata indah [yang kita panjatkan dalam do'a-do'a] tersebut..
Alah itu Maha Penyuka Pujian. Pada akhirnya do'a kita akan terkabulkan, walau dalam bentuk yang tidak sama seperti yang kita inginkan..
Tapi itu pendapat pribadi saja pak Bagus.. :)
Senang masih bisa melihat syi'ar Islam..
ups salah ketik sedikit --> koreksi: ALLAH itu Maha Penyuka Pujian.. bukan Alah..
BalasHapus@Dokter Gigi Gaul:
BalasHapusTerima kasih Pak Dokter atas kunjungannya.
Allah menyukai pujian, benar adanya. Tapi tanpa pujian manusia pun Allah itu sudah Maha Besar.
Wallahu a'lam.