[MSB]
~ Melanjutkan pembicaraan mengenai puasa Ramadhan,
pada posting sebelum ini Baguse-rek sudah ketengahkan tentang 10 Cara Menyambut Ramadhan, yang
dikemukakan oleh Ust. Musyaffa
Ahmad Rahim, Lc. ~semoga Allah merahmati beliau~ yang selanjutnya
mengemukakan mengenai 10 Teknik Membangun Motivasi Optimalisasi Ramadhan,
sebagai berikut:
1. Ikhlas (murni) untuk
Allah SWT dalam segala ibadah yang kita lakukan.
Ikhlas untuk Allah SWT adalah ruh segala ketaatan, kunci agar segala
kebaikan diterima di sisi-Nya serta pintu bagi pertolongan dan taufiq Tuhan
semesta alam. Sesuai dengan kadar niat, keikhlasan dan kesungguhan terhadap
Allah SWT dan dalam mengingatkan berbagai kebaikan, sesuai kadar itu pula
pertolongan Allah SWT datang kepada seorang hambanya yang beriman. Ibnu
al-Qayyim berkata: “Sesuai dengan kadar niat seorang hamba, obsesi, kehendak
dan keinginannya dalam hal itu, seperti itu pula taufiq Allah SWT dan
pertolongan-Nya”.
Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk ikhlas dalam beramal,
untuk Dia semata, tidak untuk sesiapa pun selain-Nya.
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ
مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus”. [Q.S. Al-Bayyinah (98): 5].
Jika seseorang yang sedang berpuasa mengetahui bahwa ikhlas adalah
pintu bagi pertolongan dan taufiq Allah SWT, maka hal ini akan menjadi motivasi
yang sangat baik baginya untuk melakukan optimalisasi Ramadhan dengan segala
bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Rumus matematikanya adalah:
{(Puasa + Ikhlas untuk Allah) = semangat dan motivasi tinggi}
2. Mengetahui bahwa nabi Muhammad SAW
setiap menjelang kedatangan bulan Ramadhan selalu memberi berita gembira kepada
para sahabatnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Ramadhan adalah bulan yang agung, dan agung pula
setiap usaha untuk optimalisasi dengan berbagai bentuk ketaatan dan ibadah. Tersebut
dalam satu riwayat bahwa:
“Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan,
Allah telah wajibkan atas kalian puasa di siang harinya” (H.R. Ahmad).
3. Merasakan pahala yang agung yang telah Allah SWT siapkan untuk orang-orang
yang berpuasa. Diantaranya adalah:
a. Bahwa pahala orang yang berpuasa
sangatlah besat, saking besarnya, tidak ada siapa pun yang mengetahuinya selain
Allah SWT.
Allah
SWT berfirman dalam sebuah hadits qudsi: “Semua amal manusia adalah miliknya,
kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan
balasannya” (H.R. Bukhari).
b. Siapa yang berpuasa satu hari fi
sabilillah, maka ia akan dijauhkan dari neraka sejauh 70 tahun.
Ini ganjaran satu hari,
bagaimana kalau satu bulan penuh?! Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Sa'id
Al-Khudri ra. ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah -SAW- bersabda: 'Siapa
yang berpuasa satu hari fi sabilillah maka Allah SWT akan menjauhkan wajahnya
dari surga sejauh 70 tahun'”. (Muttafaqun 'alaih).
c. Puasa akan memberi syafaat kepada
yang melakukannya sehingga ia akan memasukkannya ke dalam surga.
Rasulullah
-shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: Dari Abdullah bin 'Amr -radhiyallahu
'anhu- bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Puasa dan
Al-Qur'an memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat, puasa berkata:
“Wahai Tuhanku! Saya telah mencegahnya dari makan dan syahwa di siang hari,
oleh karena itu terimalah syafaat saya untuknya!”. Lalu Al-QUr'an berkata:
“Wahai Tuhanku, saya telah memcegahnya dari tidur di malam hari, oleh karena
itu, terimalah syafaat saya untuknya!”. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa
sallam- bersabda: “Lalu syafaat keduanya diterima Allah SWT”. (H.R. Ahmad).
d. Di dalam surga ada satu pintu yang
bernama Al-Rayyan, pintu ini hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.
Rasulullah
-shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: Dari Sahl -radhiyallahu 'anhu dari
nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya di
surga ada satu pintu bernama Al-Rayyan, dari pintu ini akan masuk
orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, tidak ada siapapun selain mereka
yang akan memasuki pintu ini, dikatakan (diserukan): Mana orang-orang yang
berpuasa? Lalu mereka semua berdiri, tidak ada seorang pun selain mereka yang
memasuki pintu ini, jika orang-orang yang berpuasa telah masuk, maka pintu itu
ditutup, sehingga tidak ada seorang pun selain mereka yang memasukinya”. (Muttafaqun
'alaih).
e. Puasa Ramadhan menghapus dosa-dosa
yang telah berlalu.
Rasulullah -shallallahu
'alaihi wa sallam- bersabda: Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- ia berkata:
“Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: 'Siapa yang berpuasa
Ramadhan dengan iman dan karena mengharap pahala di sisi Allah SWT, maka
dosa-dosanya yang telah lalu diampuni'”. (Muttafaqun 'alaih). Dalam hadits lain
Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- berkata: “Rasulullah –shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: 'shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan
adalah penghapus-penghapus dosa di antara keduanya selama dosa-dosa besar
dijauhi” . (H.R. Muslim).
f. Pada bulan Ramadhan pintu-pintu
surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.
Dari
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- bahwasanya Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa
sallam- bersabda: “Jika datang bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka,
pintu-pintu neraka dibuka dan syetan-syetan dibelenggu”. (H.R. Muslim).
g. Doa orang yang berpuasa bulan
Ramadhan dikabulkan Allah SWT.
Dari
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- ia berkata: “Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa
sallam- bersabda: 'Tiga orang yang doa mereka tidak ditolak; orang yang berpuasa
sehingga ia berbuka, imam yang adil, dan doa orang yang terzhalimi akan
diangkat Allah SWT di atas awan dan dibuka untuknya pintu-pintu langit, dan
Allah SWT berfirman: 'Demi izzahku, sungguh Aku akan mendolongmu walaupun
setelah beberapa saat” . (H. R. Ahmad dan AtTirmidzi, dan ia berkata: “Hadits ini
hasan”). Setelah kita ketahui betapa
besar pahala yang Allah SWT sediakan bagi orang-orang yang berpuasa, maka tidak
ada pilihan lain bagi kita selain membangun motivasi dan semangat untuk mengisi
siang dan malam hari Ramadhan dengan berbagai amal shaleh dan segala bentuk
ketaatan.
4. Mengetahui bahwa di antara petunjuk Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-
memperbanyak berbagai bentuk ibadah.
Contoh yang diberikan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam- bahwa
beliau mengkhususkan Ramadhan dengan berbagai ibadah, sesuatu yang tidak beliau
lakukan pada bulan-bulan lainnya. Jika kita mengetahui bahwa beliau shallallahu
'alaihi wa sallam- memperbanyak berbagai macam ibadah pada bulan ini, maka kita
akan bersemangat untuk memperbanyak ibadah dalam rangka mencontoh dan meneladani
beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sungguh telah ada pada
diri Rasulullah teladan yang baik. [Q.S. Al-Ahzab () : 21].
5. Memahami dengan baik
keberkahan-keberkahan yang ada di bulan Ramadhan.
- Keberkahan cita rasa keimanan. Hal ini bisa kita saksikan betapa pada bulan ini seorang mukmin terlihat sangat kuat keimanannya, hatinya hidup, selalu tafakkur, dan cepat ingat dan sadar. Hal ini tentunya merupakan bagian dari pemberian Allah SWT yang dilimpahkan kepada para hamba-Nya. Jika kita merasakan adanya keberkahan ini tentulah kita akan termotivasi dan tergugah semangat kita untuk beribadah.
- Keberkahan kekuatan fisik. Saat seseorang berpuasa, walaupun ia tidak makan dan minum, namun sebenarnya kekuatan fisiknya sedang bertambah, sehingga akan terasa ringan baginya untuk menjalankan berbagai ibadah, baik berupa shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an, tarawih dan sebagainya.
- Kerbakahan waktu. Saat kita berada di bulan Ramadhan, dalam satu hari satu malam kita mampu melakukan berbagai ibadah yang jika diukur secara kuantitatif mungkin sesuatu yang baru bisa kita lakukan dalam beberapa hari di luar Ramadhan. Hal ini adalah tanda keberkahan waktu yang Allah SWT berikan kepada par ahamba-Nya di bulan Ramadhan. Jika kita menyadari hal ini pastilah akan termotivasi untuk memperbanyak amal ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
6. Memahami
karakteristik-karakteristik Ramadhan, diantaranya adalah:
a. Bau tidak sedap yang keluar dari mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT adalah lebih baik dari pada minyak misik.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- dari nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- beliau bersabda: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya, dan sungguh, bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT lebih wangi dari pada parfum misik (H.R. Bukhari).
Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata: “Orang yang berpuasa pastilah mulutnya akan mengeluarkan bau yang tidak sedap bagi manusia, sebab perutnya sedang kosong, akan tetapi, karena hal ini terjadi dalam rangka taat kepada Allah SWT, maka di sisi Allah SWT adalah lebih wangi daripada bau misik, sama halnya dengan darah orang yang mati syahid, pada hari kiamat ia akan menghadap Allah SWT dengan luka-luka yang dideritanya, warnanya warna darah, namun bau yang dikeluarkannya lebih wangi daripada minyak misik”. (Lathaiful Ma'arif, h. 277).
Lebih lanjut Ibnu Rajab menjelaskan:"Bau wangi mulut orang yang berpuasa di sisi Allah SWT itu mempunyai dua arti, yaitu:
1) Karena puasa adalah sesuatu yang rahasia antara seorang hamba dengan Allah SWT di dunia, maka di akhirat Allah SWT akan menampakkannya secara terbuka di hadapan semua makhluq.
2) Siapa saja yang taat kepada Allah SWT, lalu dari ketaatannya ini muncul hal-hal yang oleh manusia tidak disukai, maka sesungguhnya segala hal yang muncul darinya yang tidak disukai manusia itu adalah sesuatu yang disukai Allah SWT di akhirat”. (Lathaiful Ma'arif dengan diringkas).
b. Setiap hari para malaikat memintakan pengampunan
bagi orang-orang yang berpuasa.
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- ia berkata: Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa sallam- beliau bersabda: “Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima hal yang tidak pernah diberikan kepada umat sebelumnya; bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah SWT daripada minyak misik, para malaikat memintakan pengampunan untuk mereka sehingga mereka berbuka, setiap hari Allah SWT mempercantik surga, kemudian berfirman: “hampir-hampir para hama-Ku yang shalih mendapati berbagai beban dan rasa sakit, dan akhirnya mereka sampai kepadamu (surga), para syetan dibelenggu, sehingga mereka tidak mampu mencapai sesuatu yang di luar Ramadhan mereka mampu mencapainya, dan pada akhir Ramadhan Allah SWT memberikan pengampunan, ditanyakan kepada Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam- apakah malam yang dimaksud adalahlailatul qadar? Beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: bukan, akan tetapi, setiap pekerja jika telah menyelesaikan kerjanya niscaya akan diberikan upahnya secara penuh”. (H. R. Ahmad).
c. Setiap hari surga berhias dan mempercantik diri
dalam rangka menyambut kedatangan orang-orang yang berpuasa.
d. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.
e. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang lebih
baik daripada seribu bulan, siapa saja yang mendapatkannya berarti ia telah
mendapatkan segala kebaikan dan siapa yang terhadalang untuk mendapatkannya
berarti ia benar-benar orang yang terhadalng dari segala kebaikan.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Dari
Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- ia berkata: “Rasulullah –shallallahu 'alaihi
wa sallam- bersabda: “Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang m membawa
berkah, Allah SWT telah mewajibkan puasa pada siang harinya, pintu-pintu surga
di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetansyetan dibelenggu, pada bulan ini
ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, siapa yang terhalang dari
kebaikannya berarti benar-benar terhalang”. (HR. An-Nasa-i).
f. Pada malam terakhir Ramadhan, Allah SWT memberikan
pengampunan kepada orang-orang yang berpuasa.
g. Pada setiap malam Ramadhan ada orang-orang yang
dibebaskan Allah SWT dari neraka.
Rasulullah
-shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
Dari Abu Hurairah -radhiyallahu 'anhu- ia berkata:
“Rasulullah –shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: 'Jika awal Ramadhan tiba,
syetan-syetan dan jinjin pembangkang dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup,
sehingga tidak satu pun pintu yang dibuka, dan pintu-pintu surga dibuka, sehingga
tidak satupun ditutup, dan ada seorang penyeru berkumandang: 'Wahai para
pencari kebaikan, silakan dating dan wahai pencari keburukan silakan surut, dan
Allah SWT mempunyai orang-orang yang dimerdekakan dari neraka, dan hal ini terjadi
pada setiap malam” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
7. Merasakan bahwa ibadah puasa adalah ibadah yang khas, sebab ia menjadi
milik Allah SWT dan Dia-lah yang
akan memberikan pahalanya kepada kita setelah kita berada di surga.
Rasulullah
-shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda: Dari Abu Hurairah -radhiyallahu
'anhu- dari nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- beliau bersabda: “Semua amal
manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku
yang akan memberikan balasannya, dan sungguh, bau tidak sedap mulut orang yang
berpuasa di sisi Allah SWT lebih wangi dari pada parfum misik (H.R. Bukhari).
8. Mengetahui tingkat kesungguhan para sahabat -radhiyallahu 'anhum- dan
salaf shalih dalam meningkatkan ibadah dan segala bentuk ketaatan pada bulan
Ramadhan ini.
Pada bulan yang mulia ini para sahabat nabi berlomba-lomba dalam
melakukan berbagai kebaikan, baik dalam bentuk shalat malam, tilawatil Qur'an,
membantu fakir miskin, memberi buka kepada orang-orang yang berpuasa dan bahkan
berjihad fi sabililllah.
9. Mengetahui bahwa ibadah puasa akan memberi syafaat kepada yang melakukannya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam pembahasan keutamaan keutamaan puasa
Ramadhan.
10. Mengetahui bahwa bulan Ramadhan dalah syahrul Qur'an dan syahrush-shabr (bulan Al-Qur'an dan bulan kesabaran).
Dengan mengetahui keistimewaan-keistimewaan ini, niscaya akan terbangun
semangat
dan
motivasi kita untuk memperbanyak ibadah pada bulan yang mulia ini.
Allah
SWT berfirman:
خِتَامُهُ
مِسْكٌ وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
Dan
pada yang demikian ini hendaklah orang-orang saling berkompetisi [QS.
AlMuthaffifin (83) : 26].
Semoga Allah SWT berikan taufiq, hidayah dan kekuatan kepada kita
semua untuk bias memaksimalkan bulan Ramadhan tahun ini, dan semoga kita semua
diberi kesempatan untuk bertemu Ramadhan ba'da Ramadhan dalam keadaan yang
terbaik, amiin.
Semoga 10 teknik tsb dapat kita aplikasikan pada bulan ramadhan nanti sehingga puasa kita benar2 maksimal dan khusyuk hanya mengharapkan keridhoaan Allah SWT
BalasHapus@CORETAN HIDUP:
BalasHapusInsya Allah.
semoga kita bisa menjalankan ibadah di bulan ramdhan ini dengan baik, dan ramadhan dapat meninggalkan bekas pada sendi2 kehidupan kita...saat ramadhan berlalu nanti.
BalasHapushidup seperti air mengalir, menelusuri aliran,,, melompati bebatuan.,
BalasHapussampai penghujung menjadi tenang!
ramadhan,,,, bulan seribu berkah!
100 Kisah Inspiratif, Menggugah Kemauan dan Mengasah Kesadaran Menjadi yangTerbaik
maaf sebelumnya izin koreksi,, no 3 B, sabda Rasulullah,, mungkin maksudnya menjauhkan wajahnya dari "neraka" selama 70 tahun,, bukan menjauhkan wajahnya dari surga selama 70 th..
BalasHapusterimakasih,, postingannya sangat bermanfaat..