[MSB] ~ Bulan Ramadhan
sudah di depan mata! Sebentar lagi kita akan memasuki sebuah bulan yang penuh
rahmat, ampunan dan pembebasan dari appi neraka. Sudah sepatutnyalah kita
menyambut tamu agung ini dengan berbenah, agar tamu kita ini meninggalkan
ketiga hal tersebut sebagai bekal di kehidupan akhirat. Ust. Musyaffa Ahmad Rahim, Lc menyebutkan, setidaknya ada 10 cara
menyambut ramadhan, yaitu:
a. Allah SWT memberi kesempatan kita
untuk bertemu Ramadhan.
b. Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal 'afiat.
c. Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shalih.
d. Kita dihindarkan dari berbagai hal yang akan mengganggu upaya optimalisasi Ramadhan.
“Tetapi
jika mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik
bagi mereka”. [QS. Muhammad (47) : 21]
a. Menyiapkan bahan-bahan ceramah yang
baik untuk disampaikan dalam kesempatan-kesempatan kultum yang ada.
b. Membagikan buku-buku mau'izhah, dan fiqih terkait dengan Ramadhan.
a. Allah SWT dengan cara bertaubat dengan sesungguhnya.
d. Masyarakat tempat ia bertempat tinggal agar menjadi hamba yang shalih dan bermanfaat.
1. Memperbanyak
doa agar :
b. Saat bertemu Ramadhan kita dalam keadaan sehat wal 'afiat.
c. Kita bersemangat dalam mengisi Ramadhan dengan berbagai amal shalih.
d. Kita dihindarkan dari berbagai hal yang akan mengganggu upaya optimalisasi Ramadhan.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bahwasanya Rasulullah SAW
semenjak memasuki bulan Rajab mengucapkan doa :
“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan
Sya'ban dan sampaikan umur kami di bulan Ramadhan” (HR Ahmad dan Ath-Thabarani, tapi sanadnya
dho'if).
Dari Ibnu Umar -ra- ia berkata: Rasulullah -SAW- jika melihat
hilal beliau bersabda:
“Allah Maha Besar, ya Allah, jadikanlah hilal ini hilal yang
membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq kepada
segala hal yang dicintai dan diridhai Tuhan kami, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah
Allah”. (H.R. Ahmad dan Ad-Darimi, redaksi yang dipergunakan adalah redaksinya,
juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan dinilai shahih olehnya).
Diriwayatkan
juga bahwa saat Ramadhan tiba, beliau -SAW- berdo'a:
“Ya Allah, selamatkan saya untuk Ramadhan dan selamatkan Ramadhan
untukku dan selamatkan dia sebagai amal yang diterima untukku” (H.R
Ath-Thabarani dan Ad-Dailami).
Setelah kita berdoa dan doa kita dikabulkan Allah SWT, hendaklah
kita istiqamah (konsisten) dengan apa yang kita minta serta tidak mengikuti
jalan orang-orang yang tidak berilmu, sebagaimana tersebut dalam cerita nabi
Musa dan Harun - 'alaihima al-salam-. Allah SWT menceritakan kejadian itu dalam
firman-Nya:
قَالَ
قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ
لا يَعْلَمُونَ
"Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab
itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu
mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui" [QS. Yunus (10): 89].
2. Memperbanyak
pujian dan syukur kepada Allah SWT yang telah member kesempatan kepada kita
untuk bertemu Ramadhan.
Imam
Nawawi berkata:
“Disunnatkan bagi siapa saja yang mendapat kenikmatan baru yang
tampak jelas atau bagi yang terhindar dari cobaan yang tampak jelas untuk
melakukan sujud syukur atau memperbanyak pujian kepada Allah”.
Dan merupakan kenikmatan terbesar saat kita mendapatkan taufiq
untuk melakukan ketaatan, dan saat kita memasuki Ramadhan dalam keadaan sehat
wal-afiat adalah sebuah kenikmatan besar yang patut kita ekspressikan dengan memperbanyak
pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT.
3. Bergembira
dan ceria atas kedatangan Ramadhan.
Tersebut
dalam hadits bahwa Rasulullah SAW menyampaikan berita gembira kepada para
sahabat tentang kedatangan bulan Ramadhan.
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah SAW saat Ramadhan
tiba bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, Allah telah wajibkan atas kalian puasa di
siang harinya, pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka
ditutup dan syetan-syetan dibelenggu, pada bulan ini ada satu malam yang lebih
baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang dari kebaikannya berarti ia telah
benar-benar terhalang” (H.R. Ahmad).
Begitu juga para salafush-shalih, mereka menampakkan ekspresi
kegembiraan yang berlebih bila bulan Ramadhan riba.
4. Menyusun perencaan yang baik untuk
optimalisasi Ramadhan.
Banyak orang menyusun rencana matang dan rinci
untuk urusan dunianya, namun, sering sekali lupa menyusun rencana yang baik
untuk akhiratnya. Ini pertanda bahwa mereka belum memahami dengan baik missi
hidupnya. Karenanya, banyak peluang kebaikan luput dari mereka. Mengingat
Ramadhan banyak menjanjikan berbagai kebaikan, sudah selayaknya bila seorang
muslim memiliki rencana yang matang dalam hal ini. Buku pendek yang ada di
tangan anda ini semoga bias membantu dalam hal ini.
5. Tekad yang
sungguh-sungguh untuk optimalisasi Ramadhan, mengisi waktu-waktunya dengan
berbagai amal shalih.
Siapa yang berazam dengan sesungguhnya
kepada Allah SWT niscaya Dia akan sungguh-sungguh pula dalam merealisasikan
tekadnya serta memberi pertolongan kepadanya untuk berbuat taat dan memudahkan
berbagai jalan kebaikan. Allah SWT berfirman:
وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ
حَتَّى إِذَا خَرَجُوا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوا لِلَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مَاذَا
قَالَ آنِفًا أُولَئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ
6. Ilmu dan pemahaman yang baik terhadap
hukum-hukum Ramadhan.
Adalah kewajiban setiap mukmin untuk
beribadah kepada Alalh SWT atas dasar ilmu dan pemahaman, dan tidak ada alasan
untuk tidak mengetahui kwajibankewajiban yang telah Allah SWT fardhukan atas
hamba-hamba-Nya. Termasuk dalam hal ini adalah puasa Ramadhan. Karenanya, seyogyanya
setiap muslim mengetahui masalah-masalah puasa dan hukum-hukumnya sebelum bulan
puasa itu datang, agar puasa yang dia lakukan menjadi sah dan diterima di sisi
Allah SWT.
Allah
SWT berfirman:
…فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ
إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
"Maka
bertanyalah kepada ahli dzikir jika kalian tidak mengetahui" [QS. Al-Anbiya' (21)
: 7].
7. Tekad yang kuat untuk meninggalkan
dosa dan keburukan, serta taubat yang benar dari segala kemaksiatan.
Mencabut diri dari dosa dan keburukan
serta tidak akan kembali kepadanya, sebab bulan Ramadhan adalah syahrut-taubah
(bulan taubat), oleh karena itu, siapa saja yang tidak bertaubat pada bulan
ini, kapan lagi ia akan bertaubat?
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ
جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang
beriman, agar kalian beruntung” [QS. An-Nur (24) : 31].
8. Pengkondisian jiwa dan ruhani melalui
bacaan, telaah kitab dan buku.
Membaca, telaah kitab dan buku serta mendengar
kaset Islami yang berisi ceramah atau pelajaran yang menjelaskan keutamaan-keutaam
puasa dan hukum-hukumnya agar jiwa menjadi kondusif untuk taat. Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam- telah menyiapkan jiwa dan spirit para sahabat untuk
optimalisasi Ramadhan pada akhir bulan
Sya'ban.
Beliau bersabda:
“Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan ...” (H.R. Ahmad dan Nasa-i).
9. Persiapan
dan perencaan yang baik untuk melakukan dakwah, melalui:
b. Membagikan buku-buku mau'izhah, dan fiqih terkait dengan Ramadhan.
c. Menyiapkan hadiah Ramadhan. Bisa saja
isinya berupa buku, kaset dan semacamnya, lalu dikemas khusus dengan label:
“Bingkisan Ramadhan”.
d. Mengingatkan kepada orang-orang yang
memiliki kecukupan untuk memperhatikan fakir miskin, memperbanyak sedekah dan
menunaikan zakat.
10. Menyambut
Ramadhan dengan membuka lembaran putih bersama:
a. Allah SWT dengan cara bertaubat dengan sesungguhnya.
b. Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa
sallam- dengan cara taat kepadanya dalam hal yang ia perintahkan dan
meninggalkan segala yang dicegah dan dilarang.
c. Kedua orang tua, istri/suami,
anak-anak, kerabat, sanak famili, handai tolan dan semacamnya.d. Masyarakat tempat ia bertempat tinggal agar menjadi hamba yang shalih dan bermanfaat.
Rasulullah -shallallahu 'alaihi
wa sallam- bersabda:
"Seutama-utama manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi manusia."
Wallahu a’lam.
saya akan mulai lakukan ini.. :)bismillah,
BalasHapus@Dede Rohali:
BalasHapusBismillah, Insya Allah Om, kita mendapat berkah dan hidayah dariNya. Amin, ya rabbal 'alamin.
Salam Takzim.